Kamis, 30 Juli 2009

Kewirausahaan

Hal yang sangat patut direnungkan oleh umat Islam, dan ini menjadi kendala bagi kemajuan umat adalah faktor leadership (kepemimpinan) dan kemampuan manajemen. Dampaknya pun jelas, dengan dua titik lemah ini potensi yang banyak tidak terbaca, tidak tergali secara maksimal, dan tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah sinergi yang memiliki dampak besar bagi kemajuan umat.

Kelemahan leadership dan manajerial ini ternyata dapat kita telusuri dengan mengamati bagaimana pemahaman umat tentang sifat Rasulullah SAW. Diantara titik-titik yang kurang tersentuh secara maksimal adalah bagaimana umat Islam mempelajari masa muda Rasulullah SAW sebelum menjadi nabi.

Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rasulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Al Islam.

Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini.

Pada usia 12 tahuan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Thalib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rasulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah.

Bisnisnya diawalai dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain. Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Mekkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rasulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khadijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rasulullah.

Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya.

Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rasulullah telah dikenal oleh penduduk Mekkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Mekkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).

Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rasulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian. Selama bermita dengan Khadijah inilah Rasulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syria dan Jorash.

Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rasulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi. Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal.

Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal. Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun.

Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.

Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.***
Baca Selengkapnya..

Sabtu, 18 Juli 2009

Politik, MU & Bom

Baru aja aku nyampe kantor jam 8an pagi dan baru aja pantatku ini nempel di kursi langgananku yang setia nongkrong di depan monitor . "Ritz Carlton dan JW Marriott di bom", Tiba-tiba salah satu temanku bersuara. Aku menatap ke arah orang yang tadi bicara. Setengah gak percaya, dan aku gak langsung merespon pembicaraan temanku itu. Tapi gak lama kemudian aku teringat dengan pemaen MU yang akan menginep di Hotel Ritz Carlton Kuningan, yang akan tanding melawan Indonesia All Star (AIS) di Gelora Bung Karno (GBK). “Wah bias-bisa MU gak jadi dateng nih” kataku dalam hati. Akupun langsung buka internet.
Apa yang temenku katakana tadi ternyata benar. Aku kaget mendengar berita tersebut, dan sedikit gak percaya.
Sejak itu akupun selalu online terus denan situs-situs yang memberitakan peristiwa pengeboman, dan aku ikutin dari pagi sampai sore. Dan peristiwa tersebut menjadi bahan utama pembicaraan semua rekan-rekan kantorku.
Memang pengeboman yang terjadi di hari Jumat kelabu itu jadi pembicaraan Jutaan orang, baik dari Indonesia sendiri maupun dari Luar Negeri, bahkan dari salah satu sumber yaitu detik.com memberitakan dengan judul “Akibat Bom, Jakarta Kalahkan Harry Potter di Twitter”. Ternyata pemberitaan pengeboman telah mengalahkan ketenaran film favorit Harry Potter, padahal pada hari jumat tgl 17 Juli 2009, Harry Potter tayang perdana dan semua penggemarnya menunggu-nunggu untuk menontonnya. Memang dahsyat pemberitaan tersebut, sedahsyat ledakan bomnya.
Dari pagi sampai siang, dari siang sampai sore dan dari sore sampai malam, dan sampai detik ini, orang-orang masih membicarakan peristiwa pengeboman tersebut. Ada yang mengecam, ada yang komentar ini itu, bahkan ada yang mereka-reka kira-kira siapa dalang dari pelaku peristiwa tersebut. Mulai dari teroris, ormas tertentu, bahkan isu politik yang masih hangat-hangatnya di negeri ini karena berkaitan dengan Pilpres 2009. Namanya juga manusia yang beda kepala beda pula pendapatnya, sah-sah aja menduga-duga siapa pelakunya. Tapi walaupun begitu kita harus hati-hati berbicara, jangan sampai menjadikan fitnah di masyarakat yang akan meresahkan masyarakat itu sendiri sehingga makin memperkeruh suasana.
Untuk mensikapi hal tersebut, aku sendiri mengambil sikap hanya lihat perkembangannya aja sambil setiap hari mengikuti informasi dari internet, surat kabar ataupun televisi.
Jujur, aku sangat kecewa dan menyesalkan atas peristiwa ini, karena aku berpendapat apa sih manfaatnya dari semuanya ini, saya pikir gak ada, bahkan banyak mudharatnya. Betul gak?.. (Itu sih pendapat aku sendiri… ).
Mungkin kekecewaan yang dialami dari peristiwa tersebut berlipat-lipat, karena selain kekecewaan yang menyangkut keamanan negeri ini, juga kekecewaan yang dialami khususnya penggemar Manchester United (MU). Karena kejadiannya menjelang –H3 atau tiga hari lagi menjelang pertandingan anatara IAS dan MU. Pertandingan yang di tunggu-tunggu dari beberapa bulan yang lalu dan masyarakat Indonesia khususnya penggemar bola. Dan kejadiannya persis di tempat dimana rombongan MU menginap.
Sampai detik ini pun setelah dua hari kejadian, belum ketahuan motifnya apa. Apakah ini motifnya politik, teroris, ataupun yang lainnya, yang pasti kepercayaan luar negri terhadap keamanan di Indonesia berkurang. Dan banyak sekali pihak-pihak yang di rugikan, baik itu dari material maupun mental. Dan yang pasti juga pelakunya adalah orang yang tidak senang jika Indonesia dalam keadaan, damai, rukun dan tentram.
Dengan kejadian tersebut, mari kita perangi orang-orang yang selalu membuat keonaran di negri tercinta ini, dan mari kita rapatkan barisan untuk bersama-sama membangun Indonesia yang kondusif, aman dan damai, demi kelancaran pembangunan negri kita. Kita harus kompak dalam kebenaran, apapun latar belakang kita.
Baca Selengkapnya..

Kamis, 16 Juli 2009

Ingin Maju??? Melangkahlah...!!!!

Berangakat pagi, pulang malem.. Seperti itulah kegiatan sehari-hariku saat ini.
Aku kadang pergi dari tempat tinggalku yang ada di kota Bogor jam 6 pagi. Sampai di tempat kerja di Jakarta rata-rata jam 8an pagi, itu kalau aku mau bangun jam 5an pagi dan pastinya gak terlambat masuk kantor. Tapi kalau berangkatnya agak siangan berarti aku terlambat sampai di kantor. Kalau terlambat pasti di............. (tau lah).. he...he....
Kadang mersa bosen dengan aktifitas seperti itu. Ya bosen sekali, karena aku merasa aktifitas sehari-hariku rasanya monoton, seperti mengendarai kendaraan di jalan tol yang mengundang ngantuk.. atau sepeti naek KRL (Kereta Listrik) yang selalu setiap hari jadi kendaraan tumpanganku... rasanya ngantuk aja...
Begitu juga saat sore tiba. Keluar jam 5 sore, ke stasiun lagi, naek KRL lagi dan sampai tempat tinggalku matahari sudah tenggelam, alias malam..
Hmmmm... gini-gini aja...
Aku mungkin mengeluh, yah aku mengeluh. Tapi menurutku itu sih sah-sah aja kalau kita sedikit mengeluh (ceritanya memebela diri), kenapa? ... karena ... (bingung juga alasannya).. itulah manusia (mungkin ini jawaban yang tepat)... hehehehe..
Tapi walaupun begitu, aku bersyukur, karena nasibku sedikit lebih baik dari orang-orang yang belum punya pekerjaan. Aku mungkin mengeluh, tapi aku masih ada sesuatu yang di harapkan di bandingkan dengan orang-orang "maaf" Nganggur, seperti aku masih mengharapkan karir, wawasan, terutama setiap akhir bulan, yang gak salah lagi yaitu GAJI.
Dan untuk menghibur rasa jenuhku, rasa capeku karena jarak antara tempat tinggalku dan tempat kerjaku jauh, aku selalu berkata dalam hati "aku beruntung, karena setiap hari wawasanku selalu bertambah, temanku selalu bertambah, dan aku selalu baca koran setiap hari (walaupu terpaksa karena aku sudah langganan, jadi gak enak untuk menolak... Hehehehe)".
Jadi pada intinya adalah, hidup adalah perjuangan. Maka walau bagaimanapun, jika kita ingin maju (Meraih sesuatu yang positif) maka kita karus melangkah (Berbuat sesuatu/Usaha). Yang pastinya di samaping kita berdo'a.
Kepada rekan-rekanku yang seperjuangan, boleh mengeluh, tapi jangan terlena. Selalu bersyukur, karena dengan bersyukur akan menambah energi kita untuk selalu bersemangat setiap hari.
Baca Selengkapnya..

Mukodimah

Salam....
Halo teman-teman dan rekan-rekanku semuanya, selamat datang saya ucapkan di blog ini. Blog ini saya buat atas dasar apa yang saya lihat, saya dengar dan saya alami. Dengan harapan bermanfaat bagi kita semua, terutama saya sendiri. Baca Selengkapnya..

Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses. Powered by Blogger