Baru aja aku nyampe kantor jam 8an pagi dan baru aja pantatku ini nempel di kursi langgananku yang setia nongkrong di depan monitor . "Ritz Carlton dan JW Marriott di bom", Tiba-tiba salah satu temanku bersuara. Aku menatap ke arah orang yang tadi bicara. Setengah gak percaya, dan aku gak langsung merespon pembicaraan temanku itu. Tapi gak lama kemudian aku teringat dengan pemaen MU yang akan menginep di Hotel Ritz Carlton Kuningan, yang akan tanding melawan Indonesia All Star (AIS) di Gelora Bung Karno (GBK). “Wah bias-bisa MU gak jadi dateng nih” kataku dalam hati. Akupun langsung buka internet.
Apa yang temenku katakana tadi ternyata benar. Aku kaget mendengar berita tersebut, dan sedikit gak percaya.
Sejak itu akupun selalu online terus denan situs-situs yang memberitakan peristiwa pengeboman, dan aku ikutin dari pagi sampai sore. Dan peristiwa tersebut menjadi bahan utama pembicaraan semua rekan-rekan kantorku.
Memang pengeboman yang terjadi di hari Jumat kelabu itu jadi pembicaraan Jutaan orang, baik dari Indonesia sendiri maupun dari Luar Negeri, bahkan dari salah satu sumber yaitu detik.com memberitakan dengan judul “Akibat Bom, Jakarta Kalahkan Harry Potter di Twitter”. Ternyata pemberitaan pengeboman telah mengalahkan ketenaran film favorit Harry Potter, padahal pada hari jumat tgl 17 Juli 2009, Harry Potter tayang perdana dan semua penggemarnya menunggu-nunggu untuk menontonnya. Memang dahsyat pemberitaan tersebut, sedahsyat ledakan bomnya.
Dari pagi sampai siang, dari siang sampai sore dan dari sore sampai malam, dan sampai detik ini, orang-orang masih membicarakan peristiwa pengeboman tersebut. Ada yang mengecam, ada yang komentar ini itu, bahkan ada yang mereka-reka kira-kira siapa dalang dari pelaku peristiwa tersebut. Mulai dari teroris, ormas tertentu, bahkan isu politik yang masih hangat-hangatnya di negeri ini karena berkaitan dengan Pilpres 2009. Namanya juga manusia yang beda kepala beda pula pendapatnya, sah-sah aja menduga-duga siapa pelakunya. Tapi walaupun begitu kita harus hati-hati berbicara, jangan sampai menjadikan fitnah di masyarakat yang akan meresahkan masyarakat itu sendiri sehingga makin memperkeruh suasana.
Untuk mensikapi hal tersebut, aku sendiri mengambil sikap hanya lihat perkembangannya aja sambil setiap hari mengikuti informasi dari internet, surat kabar ataupun televisi.
Jujur, aku sangat kecewa dan menyesalkan atas peristiwa ini, karena aku berpendapat apa sih manfaatnya dari semuanya ini, saya pikir gak ada, bahkan banyak mudharatnya. Betul gak?.. (Itu sih pendapat aku sendiri… ).
Mungkin kekecewaan yang dialami dari peristiwa tersebut berlipat-lipat, karena selain kekecewaan yang menyangkut keamanan negeri ini, juga kekecewaan yang dialami khususnya penggemar Manchester United (MU). Karena kejadiannya menjelang –H3 atau tiga hari lagi menjelang pertandingan anatara IAS dan MU. Pertandingan yang di tunggu-tunggu dari beberapa bulan yang lalu dan masyarakat Indonesia khususnya penggemar bola. Dan kejadiannya persis di tempat dimana rombongan MU menginap.
Sampai detik ini pun setelah dua hari kejadian, belum ketahuan motifnya apa. Apakah ini motifnya politik, teroris, ataupun yang lainnya, yang pasti kepercayaan luar negri terhadap keamanan di Indonesia berkurang. Dan banyak sekali pihak-pihak yang di rugikan, baik itu dari material maupun mental. Dan yang pasti juga pelakunya adalah orang yang tidak senang jika Indonesia dalam keadaan, damai, rukun dan tentram.
Dengan kejadian tersebut, mari kita perangi orang-orang yang selalu membuat keonaran di negri tercinta ini, dan mari kita rapatkan barisan untuk bersama-sama membangun Indonesia yang kondusif, aman dan damai, demi kelancaran pembangunan negri kita. Kita harus kompak dalam kebenaran, apapun latar belakang kita.
Sabtu, 18 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar